Jakarta, 8 Mei 2025 – Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), berbicara tentang cara KAI mengelola perubahan lingkungan bisnis yang terus berkembang dalam Grab Business Forum 2025 yang diselenggarakan pada Kamis (8/5) di Fairmont Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Didiek membagikan strategi KAI untuk menjadi perusahaan transportasi yang adaptif, solutif, dan kolaboratif dalam menghadapi tantangan baru.
Dalam diskusi yang juga dihadiri oleh pemimpin-pemimpin industri lainnya, Didiek menegaskan bahwa perubahan kebijakan dan dinamika ekonomi menuntut KAI untuk bertindak cepat dan tepat. Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan KAI dalam merespons kebutuhan pelanggan dan pasar.
“KAI tidak hanya beradaptasi, tapi juga bertransformasi secara menyeluruh. Kami berinovasi secara berkelanjutan, memberikan solusi yang dibutuhkan pelanggan, dan menjalin kolaborasi lintas sektor,” ujar Didiek.
Pelanggan KAI kini semakin didominasi oleh generasi muda yang mencari kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan layanan. Untuk itu, KAI memanfaatkan teknologi terkini seperti aplikasi Access by KAI yang terintegrasi dengan PeduliLindungi serta teknologi face recognition yang memungkinkan pelanggan untuk naik kereta tanpa harus mencetak tiket.
“Kini pelanggan cukup memindai wajah, tanpa perlu mencetak tiket atau antre panjang. Prosesnya cepat dan aman karena sesuai standar ISO 27001,” jelas Didiek.
Pandemi menjadi momentum penting yang mempercepat digitalisasi di KAI. Menurut Didiek, digitalisasi bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang memberi pengalaman terbaik bagi pelanggan.
“Kami tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh. Ketahanan dan semangat beradaptasi itulah yang kini memperkuat pondasi bisnis KAI,” tambahnya.
Pencapaian KAI pada Angkutan Lebaran 2025 menjadi bukti keberhasilan transformasi tersebut. Volume pelanggan KAI meningkat dari 4,4 juta pada 2024 menjadi 4,7 juta pada 2025, dengan tingkat ketepatan waktu yang meningkat.
Selain itu, KAI terus memperluas bisnis logistiknya. Saat ini, perusahaan sedang melakukan investasi besar di sektor logistik batu bara untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Forum Grab Business Forum 2025 juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Rosan Roeslani dari Kementerian Investasi. Forum ini menjadi ajang diskusi penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Redaksi)
Leave a Reply