Jakarta, 1 Mei 2025 — Upaya menekan polusi udara di kawasan Jabodetabek kini mendapatkan dorongan besar dengan kehadiran LRT Jabodebek. Moda ini tak hanya menawarkan transportasi modern, tetapi juga membuktikan diri sebagai yang paling ramah lingkungan dalam jajaran transportasi darat di Indonesia.
Dalam perhitungan terbaru, LRT Jabodebek menghasilkan emisi hanya 15 gram CO₂e per penumpang per kilometer—angka yang jauh lebih rendah dari kendaraan pribadi, sepeda motor, hingga mobil listrik. Sebagai perbandingan, motor <250cc menghasilkan 37 gram CO₂e dan mobil listrik 33 gram CO₂e.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyatakan bahwa pencapaian ini adalah bukti konkret dari transformasi sektor transportasi menuju keberlanjutan.
“LRT Jabodebek menjadi simbol transformasi mobilitas urban yang mendukung kualitas udara lebih bersih dan kehidupan kota yang lebih sehat,” ujar Anne.
Sistem kelistrikan LRT Jabodebek terdiri dari TPSS dan Third Rail, memungkinkan operasional bebas emisi langsung. Energi diubah dari listrik 20.000 volt milik PLN menjadi daya operasional kereta serta sistem pendukung seperti sinyal dan keamanan.
Kepercayaan publik pun meningkat, terbukti dari pencapaian 103.582 penumpang pada Hari Transportasi Nasional 2025.
“Lonjakan ini memperlihatkan pergeseran besar dalam pola mobilitas masyarakat. Mereka kini sadar bahwa transportasi publik adalah solusi masa depan—lebih bersih, lebih efisien, dan lebih bertanggung jawab secara lingkungan,” tambah Anne.
Studi Ametis Institute 2024 juga menegaskan bahwa beralih ke moda seperti LRT Jabodebek adalah langkah strategis dalam gaya hidup masa kini.
“Pilihan Anda naik LRT bukan hanya soal bepergian, tetapi juga kontribusi nyata untuk menyelamatkan masa depan bumi,” tutup Anne. (Redaksi)
Leave a Reply